Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Blogger Jateng

Mahfud MD Kaget Ada Profesor Sebar Berita Hoaks di Grup WhatsApp: Pentingnya Etika dan Kesadaran dalam Menyebar Informasi


Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan kagetnya saat mengetahui ada seorang profesor yang menyebarkan berita hoaks di dalam grup WhatsApp. Mahfud menyatakan bahwa tindakan tersebut sangat tidak terpuji, terlebih lagi dilakukan oleh seorang akademisi yang seharusnya menjadi contoh dalam menyebarkan informasi yang benar dan akurat.

Menurut Mahfud, berita hoaks sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kepanikan serta kerusuhan di masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya ke publik.

"Kami sangat prihatin dan kecewa dengan tindakan tersebut. Seorang profesor seharusnya menjadi panutan dalam menyebarkan informasi yang benar dan akurat, bukan malah menyebarkan berita hoaks yang dapat menimbulkan kerusuhan dan kepanikan di masyarakat," ujar Mahfud MD dalam konferensi pers pada Selasa (9/3/2023).

Mahfud menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas setiap tindakan yang merugikan masyarakat dan melanggar hukum, termasuk menyebarkan berita hoaks. Ia juga meminta masyarakat untuk melaporkan setiap informasi yang dirasa mencurigakan atau tidak benar kepada pihak berwenang.

"Kami akan terus mengawasi dan menindak tegas setiap tindakan yang merugikan masyarakat dan melanggar hukum, termasuk menyebarkan berita hoaks. Kami juga mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari upaya pencegahan penyebaran berita hoaks dengan melaporkan setiap informasi yang mencurigakan atau tidak benar kepada pihak berwenang," ujarnya.

Mahfud MD juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terhadap penyebaran berita hoaks dan tidak terjebak dalam penyebaran informasi yang tidak benar. Ia meminta masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya ke publik dan tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terhadap penyebaran berita hoaks dan tidak terjebak dalam penyebaran informasi yang tidak benar. Kami meminta masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya ke publik dan tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya," tutup Mahfud MD.

Mahfud MD juga menyatakan bahwa pemerintah saat ini tengah gencar melakukan kampanye anti-hoaks dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk media massa, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum. Ia berharap kampanye tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyebaran berita hoaks dan mengajak mereka untuk berperan aktif dalam pencegahannya.

Sebagai seorang akademisi dan tokoh masyarakat yang berpengaruh, Mahfud MD menekankan pentingnya etika dalam berkomunikasi dan menyebarkan informasi. Ia menilai bahwa seorang profesor seharusnya memiliki pengetahuan dan kesadaran yang lebih tinggi mengenai kebenaran informasi serta dampaknya terhadap masyarakat.

"Saya berharap bahwa seorang profesor yang seharusnya memiliki keahlian dan kesadaran yang lebih tinggi dalam menyebarkan informasi, tidak mengulangi tindakan yang merugikan masyarakat dan menyebarkan berita hoaks," ujarnya.

Perlu diketahui bahwa penyebaran berita hoaks merupakan tindakan yang melanggar hukum dan bisa dikenakan sanksi pidana. Oleh karena itu, Mahfud MD mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan selalu memeriksa kebenarannya terlebih dahulu.

Post a Comment for "Mahfud MD Kaget Ada Profesor Sebar Berita Hoaks di Grup WhatsApp: Pentingnya Etika dan Kesadaran dalam Menyebar Informasi"